Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Jumat, 27 Mei 2022, 11:08:00 PM WIB
Last Updated 2022-05-27T16:08:13Z
BERITA PERISTIWANEWS

PT Adyawinsa Stamping Industries Klarifikasi Dugaan Matinya Ikan di Empang Milik Seorang Warga

Advertisement


Karawang,MATALENSANEWS.com-Dugaan pencemaran air yang mengakibatkan matinya ikan di empang milik seorang warga bernama Atma. Tuduhan dugaan itu ditujukan kepada PT Adyawinsa Stamping Industries, menyikapi hal itu, Humas perusahaan tersebut yaitu Marjuni, SH yang biasa disapa Arjun memberikan kelarifikasi pada Rabu (25/5/2022). Ia menyampaikan pihaknya telah memberikan pertanggungjawaban.


Menurutnya, dugaan pencemaran air bermula akibat jalan air di saluran PT. ADW, dan saat itu terjadi hujan deras sekitar tiga sampai empat jam sehingga menimbulkan banjir. Kemudian air dari saluran dalam dan luar meluap dan memasuki empang salah satu satu empang milik seorang warga yaitu Atma.


"Terkait dugaan pencemaran air itu bukan dari perusahaan kami. Dan kami sudah bijaksana untuk memberikan pertanggungjawaban dengan menggantikan ikan yang mati. Pada waktu kejadian saat hujan lebat ada sekitar tiga sampai empat jam dan air meluap dari saluran dalam dan luar. Dari situlah berawal air banyak keluar dan masuk ke empang Pak Atma," tuturnya saat memberikan klarifikasi.


Dikatakan, bahwa di saluran sekunder milik PJT itu di lalui oleh beberapa perusahaan termasuk jalur PDAM sehingga pihaknya keberatan jika dianggap atau diduga penyebab kematian ikan. Namun demi menjaga silaturahmi pihaknya siap mengganti ikan yang mati milik Atma. 


"Kami selaku bagian dari samping saluran tersebut yang dianggap penyebab matinya ikan, maka kami siap mengganti ikan milik Pak Atma serta memperbaiki empangnya dengan niat menjalin silaturahmi walaupun disaluran Got kami ikan masih banyak yang hidup," ungkap Arjun.


Setelah kejadian tersebut pihak perusahaan melakukan perbaikan seluruh saluran. Ia menyampaikan pula bahwa saluran yang berada di lingkungan dalam dipastikan tidak terdapat unsur limbah. Ia mengatakan bahwa setiap 3 bulan sekali dilakukan pembersihan.


"Setelah cuaca bagus kita perbaiki semua saluran. Sekali lagi saya sampaikan dan Perlu diketahui bahwa saluran yang berada dalam itu sudah kita yakinkan dan pastikan tidak ada unsur limbah apapun, karena di dalam saluran kita ada ikan yang hidup. Kita juga melakukan pembersihan saluran tiga bulan sekali," ujarnya. 


Lebih lanjut Arjun mengatakan, Hasil audiensi dengan pihak DLHK pada pekan lalu, maka dilaksanakan pemeriksaan secara langsung di seluruh saluran. Dan pada Senin depan (30/5/22) akan dilakukan pemeriksaan laboraturium air dari sembilan saluran. 


"Hari ini rabu kita hasil audiensi minggu kemarin di DLHK di lanjut pengecekan lokasi. Kedua kita juga pada Senin akan dilakukan tes uji lab pada air saluran kita di DLHK dan PJT supaya netral dan agar tidak ada sebuah permainan," tuturnya.


Sementara Ade Imam, sub Koordinator Pengaduan DLHK memaparkan bahwa tindak lanjut yakni melakukan pengambilan sampel air. Hal ini bertujuan agar memperbaiki dan menjaga kelestarian lingkungan. Ia menyampaikan delapan saluran tersebut yakni lima dari saluran dalam perusahaan dan tiga saluran diluar perusahaan. 


"Sampel yang diambilnya ada delapan, lima yang dari saluran dalam dan tiga saluran luar. Tindaklanjut kami akan membawa semua sampel untuk diuji di laboratorium," terangnya. 


Menyikapi hal tersebut, Kolonel Hudiono, Dansektor 19 Citarum harum akan mengarahkan seluruh anggota untuk melakukan gotong royong pembersihan saluran. Hal ini bertujuan agar tidak ada lagi kotoran yang mengendap atau saluran mampet yang mengakibatkan kematian ikan. Ia pun meminta kepada masyarakat agar tidak mengeluarkan limbah apapun. 


"Kita sudah lihat bersama apa yang harus dilakukan. Kalau endapan-endapan di air itu bisa terjadi karena sudah lama terjadi dari beberapa pabrik yang ada disekitar sini diantaranya dari PT.ADW, PT. Tenang Jaya, Runja, Pabrik Tahu, Ikan Potong, diduga menggunakan jalur saluran itu dan  Nanti kita bersihkan secara bersama sebagai salah satu jalan keluarnya. Bukan hanya kita yang ada di sini tapi masing-masing pabrik yang ada di sekitar wilayah juga ikut membersihkan," pungkasnya.


(Vio Sari)