Advertisement
Ungaran,MATALENSANEWS.com-Tradisi "kungkum" atau berendam air pada malam hari di Sendang Senjoyo Desa Tegal Waton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam.
Secara turun temurun, tradisi kungkum massal itu untuk menyambut Hari Asyura atau Suro dengan tujuan untuk tirakat dan mensucikan diri.
Karenanya, saat melakukan tradisi kungkum, hendaknya memanjatkan doa kepada Sang Maha Pencipta, bukan yang lain.
Menurut Cerita yang popular didalam masyarakat, Sendang Senjoyo dahulu merupakan tempat bertapa Jaka Tingkir.
Diceritakan masyarakat Jaka Tingkir merupakan cikal-bakal keberadaan desa
Tegalwaton. Konon kesaktian Jaka Tingkir didapatkan karena sering bertapa “Kungkum” di Senjoyo.
Dengan sering bertapa di Senjoyo Joko Tingkir bahkan menjadi Sultan Pajang bergelar Sultan Hadiwijaya.
Di lereng bukit sebelah Utara Sendang Senjaya ada Makam Ki Ageng Slamet dan Nyai Welas Asih.
Sendang Senjaya sampai saat sekarang sangat dipercayai kekeramatannya oleh
masyarakat Desa Tegalwaton maupun masyarakat luar Desa Tegalwaton.
Karena dengan nenepi di Sendang Senjaya berbagai macam permohonan dapat terkabul.Hal inilah yang mneyebabkan Sendang Senjaya masih tetap ramai dikunjungi oleh pengunjung yang membutuhkan berkah air Sendang Senjaya.
Biasanya Sendang Senjoyo ramai pengunjung pada hari malam Selasa Kliwon, dan Jumat Kliwon. (Wahyu Nugroho)