Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Selasa, 11 Oktober 2022, 11:52:00 PM WIB
Last Updated 2022-10-11T16:52:09Z
NEWSRegional

Katanya Bukan Covid-19 Tapi Discklaimer 3 Tahun Berturut-turut Terhadap Pemda Taliabu, Tambah Utang Lagi

Advertisement


BOBONG,MATALENSANEWS.com- Katanya bukan Covid-19 tetapi malah Discklaimer tiga tahun berturut-turut terhadap pemda Pulau Taliabu oleh BPK RI Perwakilan Maluku Utara. Kemudiam Pemda Rencana peminjaman uang bunga ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) Maluku dan katanya akan diproses. 


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taliabu mengusulkan pinjaman tersebut sesuai dengan saran dari Kemenkeu RI, katanya. 


Pemkab Taliabu mengemukakan pinjaman daerah ke Bank yang disepakati bersama oleh DPRD senilai Rp115 miliar. 


Sebelumnya, Pemkab Taliabu mengajukan pinjaman sebesar Rp350 miliar ke Kemenkeu RI namun belum terealisasi. 


Sementara itu, Anggota DPRD Taliabu pun ikut menyetujui permintaan Pemkab lewat rapat paripurna beberapa waktu lalu. 


Wakil Ketua I DPRD Taliabu, Muhammad Zainal Azhar menyampaikan usulan pinjaman itu sedang diproses. 


Kata dia, penggunaan uang pinjaman tersebut akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur di Kabupaten Pulau Taliabu. 


"Salah satunya adalah jalan dan jembatan di Kecamatan Taliabu barat laut terdapat di Nggele dan Lede. Secara sigap, kepartaian dan lembaga semua mendukung," tegasnya pada media. Selasa,(11/10/2022). 


DPRD juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar proyek yang menggunakan uang pinjaman perlu transparan. 


"Kan nanti kelihatan di papan proyek, bahwa ini sumbernya APBD dan sumbernya pinjaman. Sehingga ini kita perlu kontrol bersama-sama," tuturnya. 


Politisi PDIP ini memaparkan, Pulau Taliabu selama kurun waktu tiga tahun, katanya mengalami defisit ekonomi akibat covid-19. 


Imbasnya, tambah dia, refocussing anggaran karena banyak menyebabkan pembangunan mangkarak. 


Zainal menyebut, tidak sedikit infrastruktur di Taliabu tidak selesai dikerjakan karena tidak didukung anggaran yang memadai. 


"Jadi itu bukan mangkrak, kontraktor siapa yang gila cair 30 persen kerja 100 persen. Sehingga ditemuan BPK pun kita tidak bisa apa-apakan mereka, karena hasil lapangan bahkan lebih. Sehingga kita harus dukung langkah ini," terangnya. 


Menurutnya, progres usulan pinjaman daerah ke Bank saat ini mulai menemukan titik terang, menunggu TAPD Taliabu. 


"BPD nya sudah clear kayaknya, untuk administrasi juga dukungan Kemenkeu juga sudah clear, nanti kita menunggu satu minggu kedepan mungkin Bupati juga akan datang kita panggil untuk rapat bersama," kata Zainal. 


Dia juga berjanji akan menyampaikan ke publik terkait hal ini. Sedangkan, anggarannya diberikan bunga efektif sebesar 10 persen oleh Bank. 


"Lama pinjaman itu adalah 2 tahun selama masa jabatannya pak Bupati. Tapi suku bunga itu menurun." Katanya ketika pokok totalnya dibayar. ( Jek/Redaksi)