Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Jumat, 10 Februari 2023, 11:57:00 AM WIB
Last Updated 2023-02-10T04:57:09Z
KesehatanNEWS

Wajib Tahu..! Penghapusan kelas 1, 2, dan 3 Rawat Inap BPJS Kesehatan Akan Segera Dilaksanakan

Advertisement


Jakarta,MATALENSANEWS.com- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut kelas 1,2, dan 3 rawat inap BPJS dihapus secara bertahap pada tahun ini. Sebagai gantinya, kelas BPJS akan diganti dengan kelas rawat inap standar (KRIS) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


Melalui penerapan sistem kelas rawat inap standar (KRIS), rumah sakit diwajibkan memiliki aturan serupa dalam pelayanan medis. Demi kenyamanan pasien, satu perubahan yang paling signifikan adalah ruangan maksimal diisi oleh empat orang.


Dalam satu ruangan, dipastikan memiliki sejumlah fasilitas, seperti AC, kamar mandi dalam, hingga pemisah antar tempat tidur tersedia.


"Kita rencananya akan diterapkan bertahap mulai tahun ini, jadi ada 12 standar kamar yang harus dipenuhi oleh kelas rawat inap standar ini atau (KRIS)," beber Menkes saat ditemui di Gedung DPR RI Komisi IX, Kamis (9/2/2023).


Serupa, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono juga menyebut nantinya kelas 2 dan 3 rawat inap BPJS Kesehatan akan menampung pasien maksimal empat orang. Pihaknya akan membicarakan hal itu dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang digelar hari ini.


"Ya nanti akan ada rapat lagi tentang KRIS itu," ujar Dante ditemui detikcom di Gedung IMERI FKUI, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (9/2).


Sebelumnya, pada kelas 2 kapasitas maksimal ruangan rawat inap berjumlah lima orang. Sementara itu pada kelas 3 kapasitas maksimal ruangan rawat inap berjumlah enam orang.


Budi memastikan, dengan adanya penerapan kelas standar ini nantinya tak akan ada perubahan tarif iuran BPJS Kesehatan bagi para pesertanya.


Adapun kebijakan penghapusan kelas 1, 2, dan 3 rawat inap BPJS Kesehatan akan segera dilaksanakan setelah rampungnya revisi Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018. Perpres itu akan mengatur penerapan kelas rawat inap standar (KRIS).


Perpres Nomor 82 Tahun 2018 sebetulnya sudah direvisi pemerintah sebanyak dua kali hingga aturan yang terakhir muncul adalah Perpres Nomor 64 Tahun 2020. Perpres 64/2020 itu mengatur kenaikan tarif iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


Di sisi lain, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), Muttaqien menjelaskan, meski revisi perpres 82/2018 kali ini juga dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya, namun sebatas untuk pengaturan penerapan KRIS. Sedangkan ihwal penyesuaian tarif iuran tidak dibahas untuk penerapan tahun ini.


"Terkait iuran, sebagaimana arahan Presiden, dalam perhitungan direncanakan tidak ada perubahan iuran sampai 2024," ujar Muttaqien kepada awak media,Jumat (3/2).


Redaksi..