Advertisement
SALATIGA,MATALENSANEWS.com - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang di dalamnya terdapat banyak keistimewaan dan kemuliaan. Demikian diungkapkan Kiai M Rifa Jamaludin Nasir SHI MSI, Sabtu (8/4/2023).
Kiai Rifa menuturkan, bulan Ramadhan, umat muslim berlomba-lomba untuk mengerjakan amal sholeh agar mendapat rahmat, ampunan, karunia, dan pahala, dan syafaat yang melimpah di bulan yang suci ini.
Ia menyampaikan, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang pernuh kemuliaan. Ibadah yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar lebih utama daripada ibadah yang dilakukan selama seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadarnya.
"Dengan adanya Lailatul Qadar, umat Nabi Muhammad berkesempatan untuk mendapatkan pahala yang besar meski hidupnya tidak lama di dunia ini,"tuturnya.
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah, dan diyakini sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Lailatul Qadar juga merupakan malam ketika Allah menurunkan Al Quran, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran:
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Q.S. al-Qadr [97]: 1-5)
Dijelaskan Kiai M Rifa, malam diturunkannya Al Quran, sebagaimana diketahui bahwa proses turunnya Al Quran terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu turunnya Al Quran dari lauh mahfuz ke suatu tempat di langit ang bernama bait al-‘izzah.
Hal itu terjadi pada malam Lailatul Qadar yang saat itu bertepatan dengan malam dua puluh empat Ramadhan. Allah ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an itu pada malam lailatul qadar” (QS al-Qadr: 1)
Selain itu, malam Lailatul Qadar diaebut sebagai malam penuh berkah. Allah ta’ala berfirman:
إ
Artinya: “Sesungguhnya kami turunkan Al-Qur’an itu pada malam yang penuh berkah (malam lailatul qadar)” (QS ad Dukhan: 3)
Malam Lailatul Qadar, lanjut Kiai M Rifa, Allah memberitahukan kepada para malaikat mengenai apa yang terjadi di kalangan para hamba sampai datangnya Lailatul Qadar pada tahun berikutnya.
Allah memberitahukan kepada mereka siapa saja yang lahir, mati, ditimpa musibah, sakit, sehat, dilapangkan rezekinya, disempitkan rezekinya dan lain sebagainya dalam kurun satu tahun ke depan.
Tafsir al-Qurthubi, an-Nasafi, dan lainnya menjelaskan bahwa itulah makna dari ayat:
Artinya: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS ad Dukhan: 4)
Malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Setiap kebaikan pada malam Lailatul Qadar lebih baik daripada amal yang dilakukan selama seribu bulan, hal ini ditegaskan oleh Allah:
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan” (QS al-Qadr: 3)
Pada malam Lailatul Qadar, masih kata Kiai M Rifa, para malaikat dari setiap langit turun memenuhi lapisan bumi mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap orang yang menghidupkan malam itu dengan berbagai ibadah.
Allah ta’ala berfirman:
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan” (QS al-Qadr: 4)
Lailatul Qadar adalah malam keselamatan dan keberkahan bagi para wali dan orang-orang yang melakukan ketaatan. Pada malam itu, setan tidak dapat berbuat buruk kepada orang-orang yang melakukan kebaikan. Allah ta’ala berfirman:
Artinya: “Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar” (QS al-Qadr: 5)