Advertisement
Palembang,MATALENSANEWS.com-Pertamina memastikan akan mengambil tindakan tegas bagi pelaku kecurangan dalam penyalahgunaan BBM subsidi.
Penyalahgunaan BBM bersubsidi itu tidak hanya merugikan negara, tetapi juga masyarakat.
Dampaknya, anggaran subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah akan semakin besar, sementara masyarakat kesulitan memperoleh BBM bersubsidi.
Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, Pertamina terus berupaya memberikan keadilan bagi seluruh masyarakat.
Untuk itu, beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terbukti curang langsung diberi sanksi. “Mungkin sekarang sudah ada ratusan SPBU se Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) yang sudah kami beri punishment,” ujarnya di Palembang, kemarin.
Sanksi yang diberikan berbeda-beda. Ada SPBU yang dilarang berjualan BBM selama 3 hari hingga satu bulan. BBM yang dilarang dijual oleh SPBU adalah jenis BBM yang disalahgunakan.
“Jadi misalnya mereka ketahuan melanggar penjualan solar. Kita beri sanksi satu bulan tidak boleh jualan solar. Kemudian untuk pertalite juga seperti itu. Datanya ratusan,” kata Nikho.
Untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran, Pertamina juga terus menguji coba pembelian solar bersubsidi dengan menggunakan QR Code. Untuk mendapatkan QR Code, masyarakat harus mendaftarkan kendaraan mereka melalui laman https://subsiditepat.mypertamina.id/. “Ini kami buka sampai kapan pun. Karena kami tidak memungkiri, bahwa penjualan kendaraan baru akan terus ada,” ujarnya.
Karena itu, Nikho mempersilahkan warga masyarakat yang masih ingin menikmati BBM bersubsidi untuk mendaftarkan kendaraan mereka dalam Program Subsidi Tepat ini. “Nanti kami akan memverifikasi, kemudian akan kami terbitkan QR Code. Nah, QR Code itu yang nanti bisa dipakai teman-teman untuk bertransaksi BBM subsidi di SPBU,” katanya menjelaskan proses penerbitan QR Code.
Untuk menjaga agar distribusi BBM tepat sasaran, maka warga masyarakat pun diimbau untuk dapat memanfaatkan BBM dengan bijak. “Jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan BBM, terutama BBM yang bersubsidi, untuk keuntungan pribadi,” ujar Nikho pula.(*)