Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


Minggu, 11 Juni 2023, 10:08:00 PM WIB
Last Updated 2023-06-11T15:08:58Z
BERITA UMUMNEWS

Polda Maluku Utara Serahkan Barang Bukti dan Tersangka Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal di Kejaksaan

Advertisement


TERNATE,MATALENSANEWS.com- Penyidik Dit Reskrimum Polda Maluku Utara melaksanakan Tahap II Kasus Kepemilikan senjata api ilegal di Kantor Kejaksaan Negeri Ternate. Jumat (9/6).


Hal tersebut dibenarkan oleh Dir Reskrimum Polda Maluku Utara Kombes Pol. Asri Effendy, S.I.K., benar bahwa telah dilaksanakan penyerahan barang bukti dan tersangka oleh penyidik kepada Kejaksaan Negeri Ternate atas kasus Kepemilikan Senjata api ilegal .


"Jumlah tersangka yang diserahkan sejumlah 8 orang dengan rincian 4 orang tahanan dari Dit Reskrimum, 3 orang tahanan dari Dit Resnarkoba dan 1 orang tahanan dari Pengadilan Negeri, kedelapan tersangka tersebut yakni JA, SAK, JY, HT, AG, RIB, RTA dan AYP". Ujarnya.


Sementara itu, untuk barang bukti yang diserahkan meliputi 5 pucuk senpi rakitan berbagai jenis, 1 pucuk Laras panjang dan body senjata, 2 buah magazine, puluhan butir amunisi/peluru, 2 unit Handphone dan 2 unit Mobil.


Kabidhumas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Michael Irwan Thamsil, S.I.K., M.H. menambahkan bahwa 7 orang tersangka sebelumnya dilakukan penahanan di Rutan Polres Ternate, dan 1 orang tahanan di Rutan Kelas IIB Ternate, "Sebelum diserahkan ke Kejari Ternate, Penyidik melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para tersangka di RS Bhayangkara Polda Maluku Utara".


Para tersangka di persangkakan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata api, amunisi, bahan-bahan peledak dan senjata tajam Jo Pasal 55 KUHPidana.


Ia juga menjelaskan bahwa kasus ini bermula saat penyidik melakukan pengembangan kasus penyalahgunaan narkoba dan mendapati senjata api rakitan di kediaman pelaku yang terjadi di bulan Februari 2023 lalu, sehingga penyidik melakukan pengembangan atas temuan tersebut.


Pengembangan dilakukan mulai di Kota Ternate, Galela Halmahera Utara hingga Provinsi Papua, "Dari hasil pengembangan tersebut berhasil menangkap para pelaku dan Senjata api ilegal lainnya". Ungkapnya. ( Jek)