Advertisement
Foto : Chaowalit Thongduang |
Jakarta,MATALENSANEWS.com– Polri berhasil menangkap buronan yang menjadi target nomor satu oleh polisi Thailand atas sejumlah aksi kriminal di negeri Gajah Putih. Buronan tersebut, Chaowalit Thongduang, ditangkap di Bali pada Kamis (30/5).
Chaowalit terlibat dalam berbagai tindak pidana di negaranya, termasuk peredaran narkoba jaringan internasional, pembunuhan aparat kepolisian setempat, dan penembakan anggota kehakiman.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol Wahyu Widada, mengungkapkan bahwa Chaowalit telah berada di Indonesia selama tujuh bulan terakhir sejak Desember 2023. Ia sempat kabur dari tahanan saat menjalani pemeriksaan kesehatan gigi di rumah sakit di Thailand.
"Chaowalit kabur dari RS Nakhon Si Thammarat dan melarikan diri ke Indonesia, sehingga dikeluarkan red notice oleh kepolisian Thailand," ujar Wahyu dalam jumpa pers di gedung Bareskrim Polri, Minggu (2/6).
Sejak kabur dari tahanan, Chaowalit sempat pergi ke India sebelum kemudian menuju Indonesia melalui jalur laut dengan speedboat selama 17 jam. Ia tiba di Aceh pada 8 Desember 2023.
Chaowalit kemudian singgah di beberapa tempat di Sumatera Utara sebelum akhirnya tiba di Bali pada 20 Mei. Pihak Polri menerima red notice Chaowalit pada 16 Februari lalu.
"Atas dasar red notice tersebut, tim gabungan melakukan penyelidikan dan koordinasi di berbagai wilayah serta melakukan pencarian," kata Wahyu.
Tim gabungan Polri akhirnya menemukan keberadaan Chaowalit di sebuah apartemen di Jalan Dewi Sri 12, Kabupaten Badung, Bali. Penangkapan pun berhasil dilakukan oleh tim gabungan tersebut.
Wahyu mengatakan bahwa pihaknya turut mengamankan sejumlah barang bukti saat penangkapan, termasuk empat handphone, identitas palsu berupa KTP, KK, akta kelahiran atas nama Sulaiman yang beralamat di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, dua buku rekening BCA atas nama Sulaiman, satu kartu debit BCA, dan dua kartu debit Prum Thai Bank.
Polisi masih menyelidiki pihak-pihak yang membantu penerbitan identitas palsu milik Chaowalit. Selama pelariannya di Indonesia, Chaowalit dibantu oleh delapan warga lokal yang berperan sebagai ojek online, sopir taksi, agen pengiriman uang, hingga jasa sewa kapal.
Polri juga mendalami dugaan keterkaitan Chaowalit dengan buronan sindikat peredaran narkoba internasional asal Indonesia, Fredy Pratama. Polisi telah menjalin kerja sama dengan polisi Thailand untuk membantu penangkapan Fredy Pratama, yang keberadaannya terendus di wilayah perbatasan Thailand dan Burma.
"Nanti Pak Audi (Kabag Jianter Dishub Inter) dan Pak Wadir (Wadir Tipidnarkoba) serta tim Fredy akan berangkat bersama dengan tersangka ke Thailand," kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa.(Redaksi)