Advertisement
Maluku Utara | MatalensaNews.com,– Seorang warga masyarakat Ibu kota Kabupaten Pulau Taliabu (Bobong) menyebut Inalillahi wainailaihi Roajiun.atas mati surinya Bupati dan DPRD Pulau Taliabu.
Sebutan itu karena berkaitan dengan banyaknya proyek mangkrak di Kabupaten Pulau Taliabu tetapi setiap hasil audit pemeriksaan dan Laporan Keuangan pemerintah Daerah ( LKPD) Kabupaten Pulau Taliabu yang dilakukan oleh BPK perwakilan Propinsi Maluku Utara tidak menjadi persoalan.
Menurut Karim bahwa tidak ada temuan karena diduga BPK RI perwakilan Maluku Utara sudah masuk angin atau ada indikasi konspirasi Jahat di dalamnya.
"Padahal APBD Kabupaten Pulau Taliabu dengan nilainya setiap tahun kurang lebih Sebesar Rp 750 milyar. Tetapi tidak tahu Uang itu kemana larinya." Ucap Karim. Jum'at ( 21/6/2024).
Tambah, Karim Hasan, hal tersebut diatas itu memang benar. itu fakta bukan fitnah.
Sebab proyek Rabat Beton mulai dari Beringin Sampai dengan Lede, Nilai Anggaran kurang lebih Rp 23 milyar. Dengan nilai Pencairan sudah mencapai 70 persen.
"Tetapi pekerjaan belum juga mencapai 10%. Ini artinya ada indikasi dugaan konspirasi Jahat untuk melakukan pencairan 70 persen." ucapnya.
Menurutnya. Proses dalam pencairan harus sesuai aturan yang berlaku bukan ikuti kemauan nya sendiri contohnya progres pekerjaan harus diatas 70% baru bisa dilakukan proses pencairan.
Dia juga mempertanyakan Anggaran yang sudah dicairkan 70 persen itu, dikemanakan sehingga pekerjaan proyek Rabat Beton Beringin sampai dengan Lede.
"Koh hasilnya hanya menciptakan becek dan becek." tandasnya.
Karim juga menyoroti Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus yang saat itu mengeluarkan Stetmen di masyarakat Taliabu Selatan bahwa, dalam waktu tiga tahun Jalan Lingkar Taliabu tidak selesai. maka harus bilang saja Aliong Mus Panipu.
Inikan sangat menyayangkan sikap Bupati Taliabu yang selalu menyampaikan pernyataan-pernyataan yang tidak benar terhadap masyarakat di Pulau Taliabu. ( Red/Jeck)