Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Jumat, 16 Mei 2025, 11:48:00 PM WIB
Last Updated 2025-05-16T16:50:06Z
BERITA UMUMNEWS

Dinkominfo Demak Ikuti Forum “Stop Judi Online”, Soroti Ancaman Digital dan Peran Influencer

Advertisement


Demak|
MATALENSANEWS.com Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Demak mengikuti Forum Diskusi Publik bertajuk “Stop Judi Online: Ancaman Digital di Balik Layar” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Semarang, Kamis (15/5/2025).


Forum ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi, membahas bahaya serta strategi pencegahan judi online yang kian marak dan mengancam generasi muda.


Kabid E-Government Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Iswahyudi, dalam sambutannya mewakili Kepala Diskominfo Provinsi, menekankan bahwa seluruh lapisan masyarakat perlu menyadari dampak serius dari praktik judi online. Ia juga mendorong peran aktif influencer sebagai agen perubahan untuk menyampaikan pesan edukatif kepada publik.


“Harapannya dari kegiatan hari ini akan mendapatkan hasil yang positif untuk memberantas judi online di lingkungan masyarakat,” ujar Iswahyudi.


Sementara itu, perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, Sandhy Handika, mengungkapkan lonjakan perputaran uang dari judi online di Indonesia yang meningkat drastis, dari Rp81 triliun pada 2022 menjadi Rp600 triliun pada 2024. Ia menyebutkan jenis-jenis judi online yang beredar di antaranya sports betting, casino games, lotre, hingga bingo.


Beberapa strategi pencegahan yang disampaikan meliputi patroli siber rutin, pemblokiran situs melalui kerja sama dengan Kementerian Kominfo, edukasi publik, serta penegakan hukum yang tegas.


Irin Riyani, narasumber lain dalam forum tersebut, menyampaikan bahwa banyak pelaku judi online berasal dari kelompok usia muda, bahkan masih di rentang usia 15–30 tahun. Berdasarkan data tahun 2023, terdapat sekitar 15,5 juta warga Indonesia yang aktif berjudi secara daring. Ia menyoroti bagaimana konten judi kerap terselubung dalam bentuk hiburan, giveaway, atau permainan digital.


“Konten judi sering menyamar sebagai hiburan, giveaway, atau game, dan sayangnya, banyak influencer ikut terlibat baik secara sadar maupun tidak,” ujarnya.


Forum ditutup oleh Marroli Indarto, Direktur Kemitraan Komunikasi Lembaga dan Kehumasan Komdigi RI, yang memberikan pesan kuat tentang bahaya kecanduan judi online.


“Dalam judi online, kekalahan sebenarnya dimulai sejak awal. Kemenangan yang dirasakan hanyalah pemicu kecanduan,” tuturnya. Ia mengajak seluruh peserta forum untuk memproteksi diri dan lingkungan dari ancaman digital tersebut.(Farid/Rendy)