Advertisement
Demak|MATALENSANEWS.com – Sebanyak 13 kejadian bencana tercatat melanda wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dalam kurun waktu satu hari. Mayoritas bencana yang terjadi berupa banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem akibat hujan lebat yang mengguyur beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Muhammad Chomsul, mengungkapkan bahwa laporan periode 19 Mei 2025 hingga pukul 19.00 WIB mencatat total 13 kejadian bencana.
"Kejadian hariannya ada 2 kejadian banjir, 5 kejadian longsor, 3 cuaca ekstrem, dan 2 gempa bumi," kata Chomsul dalam keterangan tertulis, Selasa (20/5/2025).
Banjir tercatat melanda sejumlah wilayah, antara lain Kabupaten Demak, Grobogan, Blora, dan Sragen. Banjir terparah terjadi di Kabupaten Demak dan Grobogan. Di Demak, banjir menggenangi 7 desa di 5 kecamatan, berdampak pada 2.903 kepala keluarga (KK) atau sekitar 11.166 jiwa.
"Sebanyak 153 rumah terendam, serta 270 hektare (ha) lahan pertanian dan 50 ha lahan perikanan turut terdampak. Selain itu, jalan sepanjang hampir 6 kilometer ikut terendam, bersama 15 tempat ibadah dan 3 fasilitas kesehatan," jelasnya.
Sementara di Grobogan, banjir melanda 4 desa di 3 kecamatan, merendam 439 rumah dan berdampak pada 169 KK. Lahan pertanian seluas 252 ha juga turut terdampak.
Di Sragen, banjir terjadi akibat ambrolnya talut sepanjang 6 meter yang menghambat akses lalu lintas warga.
Tak hanya banjir, longsor juga terjadi di Kabupaten Brebes, Temanggung, Magelang, Karanganyar, dan Wonosobo. Kejadian paling signifikan terjadi di Kabupaten Brebes.
"Longsor berdampak pada 159 KK, menyebabkan 120 rumah rusak berat dan 15 rumah rusak ringan. Sebanyak 446 orang mengungsi dari 4 dukuh di 1 desa dan 1 kecamatan," terang Chomsul.
Longsor di Brebes juga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas pendidikan dan memutus 10 ruas jalan desa. Total panjang jalan terdampak mencapai 1.325 meter, serta 80 ha area persawahan ikut rusak.
Selain itu, dua gempa bumi tercatat mengguncang Kabupaten Semarang dan Klaten. Namun, tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun kerusakan berarti dari peristiwa tersebut.
Cuaca ekstrem juga menyebabkan kerusakan rumah di beberapa wilayah. Dua rumah di Kota Semarang dan dua rumah di Kabupaten Cilacap rusak diterjang angin kencang.
"Dari semua kejadian itu, tidak ada korban luka maupun meninggal. Namun, tercatat 4 rumah dan 1 bangunan rusak, serta 6 fasilitas umum terdampak," pungkas Chomsul.
Kontributor : Farid