Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 05 Juni 2025, 11:07:00 PM WIB
Last Updated 2025-06-05T16:07:30Z
BERITA PERISTIWANEWS

Polda Jateng Klarifikasi Soal 11 Ormas Terkait Premanisme: Bukan Organisasi, Tapi Oknum

Advertisement

Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Latif Usman

Boyolali|
MATALENSANEWS.com Polda Jawa Tengah memberikan klarifikasi atas pernyataan sebelumnya yang menyebutkan keterlibatan 11 organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam aksi premanisme. Klarifikasi ini disampaikan menyusul keberatan dari sejumlah pihak yang merasa tersudutkan oleh pernyataan tersebut.


Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Latif Usman menyampaikan klarifikasi tersebut usai menghadiri kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Gudang Ketahanan Pangan di Kabupaten Boyolali, Kamis (5/6/2025) siang.


“Dalam pernyataan kami sebelumnya, disebutkan ada 11 ormas yang terafiliasi premanisme. Yang kami maksud adalah oknum anggota dari ormas tersebut, bukan organisasinya secara keseluruhan,” ujar Brigjen Latif kepada awak media.


Ia menegaskan bahwa Polda Jawa Tengah tidak pernah berniat untuk menggeneralisasi ormas tertentu sebagai pelaku premanisme.


“Dari awal tidak ada maksud menyudutkan kelompok manapun. Jika ada yang merasa tersinggung, kami menyampaikan permohonan maaf, termasuk kepada ormas dan perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan lainnya,” tegasnya.


Wakapolda juga menyoroti beredarnya potongan video konferensi pers yang menurutnya tidak menunjukkan konteks utuh dari pernyataan yang disampaikan. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh potongan informasi yang bisa menimbulkan kesalahpahaman.


“Dalam pengungkapan kasus tersebut, ada kelompok dan ada individu yang ditindak. Jadi jangan dilihat sepotong-sepotong,” tambahnya.


Polda Jateng, kata Brigjen Latif, tetap berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk premanisme tanpa pandang bulu. Ia pun mengajak semua pihak, termasuk ormas, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).


“Keterlibatan seluruh elemen masyarakat sangat penting. Mari kita berkomitmen bersama bahwa premanisme harus tidak ada lagi di Jawa Tengah. Dengan begitu, stabilitas keamanan dan iklim investasi bisa terjaga,” pungkasnya.(Goent)