Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Rabu, 10 September 2025, 7:51:00 PM WIB
Last Updated 2025-09-10T12:51:29Z
BERITA UMUMNEWS

Angka Kemiskinan di Blora Turun Jadi 10,58 Persen, Terendah Se-Jateng Bagian Timur

Advertisement


Laporan : ErAngga


BLORA| MatalensaNews.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mencatat capaian positif dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pada tahun 2025, angka kemiskinan di Blora turun menjadi 10,58 persen atau berkurang 0,8 poin dari tahun sebelumnya yang berada di angka 11,42 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Blora, Rukhedi, mengatakan penurunan ini juga diikuti turunnya jumlah penduduk miskin. Dari 99,14 ribu jiwa pada 2024, kini angka tersebut berkurang menjadi 92,01 ribu jiwa di 2025.


“Alhamdulillah, angka kemiskinan di Kabupaten Blora pada tahun 2025 turun cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 10,58 persen,” ujarnya dalam rilis resmi, Rabu (10/9/2025).


Rukhedi menambahkan, capaian ini membuat angka kemiskinan Blora lebih rendah dibandingkan Kabupaten Grobogan (10,63 persen) dan Rembang (13,01 persen), meski masih di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang berada di angka 9,48 persen.


Penurunan angka kemiskinan tersebut, lanjutnya, tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi di Blora yang mencapai 5,23 persen pada semester I 2025, jika dihitung tanpa sektor migas. Dengan memasukkan sektor migas, angka pertumbuhan ekonomi tercatat 4,21 persen.


Bupati Blora, Arief Rohman, menyambut baik capaian tersebut namun tetap mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk terus bekerja keras. Menurutnya, kemiskinan masih menjadi tantangan utama pembangunan di Blora.


“Ini menjadi jawaban bahwa kondisi Blora aman dan terkendali. Saya berterima kasih kepada semua pihak, termasuk Ibu Wakil Bupati, yang sudah mengawal program pengentasan kemiskinan,” kata Arief.


Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, Komang Gede Irawadi, berharap agar angka kemiskinan di Blora bisa turun menjadi satu digit di tahun mendatang.


“Saya bersyukur kemiskinan sudah turun menjadi 10,58 persen, mudah-mudahan tahun depan bisa satu digit. Kalau bisa di bawah 9 persen, itu sudah luar biasa,” ujarnya.


Pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan berbagai program pengentasan kemiskinan, di antaranya penguatan sektor ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan sektor migas agar dapat berkontribusi optimal bagi pertumbuhan daerah.