Advertisement
Salatiga|MatalensaNews.com – Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, malam Jumat Kliwon bukanlah malam biasa. Malam ini kerap dianggap sarat makna spiritual dan misteri, bahkan masih melekat kuat dalam tradisi turun-temurun hingga kini.
Dalam penanggalan Jawa, dikenal dua siklus hari yang berjalan berdampingan: siklus mingguan (Senin hingga Minggu) dan siklus pasaran (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing). Ketika pasaran Kliwon bertepatan dengan hari Jumat, maka jadilah Jumat Kliwon.
Namun, yang paling diyakini memiliki kekuatan magis justru malam sebelum Jumat Kliwon, yakni Kamis Wage malam, yang disebut-sebut sebagai waktu terbukanya “tabir dunia gaib”.
Mitos-Mitos di Balik Malam Jumat Kliwon
Mengutip buku Petangan Jawi karya Tri Aji Budi Harto, malam Jumat Kliwon dipercaya sebagai momen ketika dunia manusia dan alam gaib saling bersinggungan. Berikut beberapa mitos yang melekat pada malam ini:
-
Malam Berkunjungnya Arwah Leluhur
Masyarakat Jawa percaya, arwah para leluhur pulang ke rumah pada malam ini. Karena itu, sebagian warga menyiapkan sesaji seperti tumpeng, ingkung ayam, dan pisang raja untuk menyambut kedatangan roh leluhur. -
Malam Keramat dan Sakral
Jumat Kliwon dianggap sebagai puncak kekuatan spiritual dalam laku puasa 40 hari di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Di luar negeri, mitos ini sering disamakan dengan “Friday the 13th” yang juga diyakini sebagai hari penuh misteri. -
Malam Keluarnya Makhluk Halus
Banyak orang meyakini bahwa pada malam ini, makhluk halus seperti genderuwo, wewe gombel, pocong, hingga banaspati bebas berkeliaran. Tak heran, kisah-kisah mistis sering muncul di televisi setiap malam Jumat Kliwon. -
Tuyul dan Pantangan Unik
Menurut buku Asal-Usul & Sejarah Orang Jawa, seseorang dilarang mencabut alis di malam Jumat Kliwon. Konon, hal itu bisa mengundang kedatangan tuyul ke rumah. -
Air Hujan Magis
Bila turun hujan di malam ini, airnya dipercaya memiliki kekuatan spiritual. Sebagian masyarakat menampungnya untuk dijadikan “air penerang hati”. -
Waktu Tepat untuk Ziarah dan Laku Spiritual
Kombinasi hari Jumat sebagai “sayyidul ayyam” (penghulu hari dalam Islam) dan pasaran Kliwon yang dianggap kuat secara spiritual menjadikan malam ini sering dimanfaatkan untuk ziarah ke makam atau tirakat.
Tradisi yang Masih Hidup di Tengah Masyarakat
Seiring waktu, banyak tradisi yang tetap lestari di berbagai daerah Jawa setiap malam Jumat Kliwon.
-
Slametan di Kalikudi, Cilacap
Warga menggelar doa bersama dan makan tumpeng setelah berziarah serta membersihkan makam keluarga. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan kepada leluhur. -
Ritual Mandi di Situs Balekambang, Sidorejo
Di Desa Sidorejo, masyarakat meyakini bahwa mandi di situs bersejarah Balekambang pada malam Jumat Kliwon dapat mengabulkan keinginan. Tak heran, lokasi ini selalu ramai didatangi warga dari berbagai daerah dan ikut menggerakkan ekonomi lokal.
Warisan Budaya yang Tetap Hidup
Terlepas dari berbagai mitos dan kisah mistis yang menyelimutinya, malam Jumat Kliwon tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Jawa. Tradisi dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun ini menjadi cermin bagaimana masyarakat Jawa menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan spiritual.
Malam Jumat Kliwon bukan sekadar malam yang menakutkan, melainkan malam refleksi, penghormatan, dan doa bagi banyak orang.
Edytor : Goent