Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Kamis, 11 Desember 2025, 11:02:00 PM WIB
Last Updated 2025-12-11T16:02:09Z
NEWSRegional

Serangan Siber di Demak Meningkat, Web Defacement Dominasi dengan 48 Kasus

Advertisement


Laporan : Rendy


DEMAK|MatalensaNews.com Hingga Oktober 2025, tercatat 58 insiden siber terjadi di Kabupaten Demak. Lonjakan tertinggi terjadi pada Maret 2025 dengan 26 insiden, menjadikannya bulan dengan jumlah serangan terbanyak sepanjang tahun.


Data tersebut disampaikan Kepala Bidang Statistik dan Persandian Dinas Kominfo Kabupaten Demak, Andy Kurniawan, dalam kegiatan evaluasi Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) dan sosialisasi keamanan informasi yang digelar di Aula DPMPTSP Demak, Rabu (10/12/2025).


Andy menjelaskan, terdapat beberapa jenis ancaman siber yang mengincar layanan digital pemerintah daerah. Ancaman tertinggi berasal dari web defacement, yakni perubahan tampilan halaman web oleh pihak tidak sah yang bertujuan menyampaikan pesan tertentu atau merusak reputasi instansi.


“Tahun 2025, serangan web defacement menjadi yang terbanyak dengan 48 kasus,” ungkapnya.


Selain itu, ancaman lain meliputi data breach atau kebocoran data sensitif, source code leak, SQL Injection, serta cross-site scripting (XSS) yang berpotensi dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.


Beberapa aplikasi website OPD yang paling sering terdampak antara lain:


  • silatnaker.demakkab.go.id milik Dinakerind (8 indikasi),
  • desawaskita.demakkab.go.id milik Inspektorat (4 indikasi),
  • adipta.demakkab.go.id milik Dinlutkan (3 indikasi).


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Demak, Umar Surya Suksmana, menegaskan bahwa penanganan insiden siber bukan hanya tanggung jawab Dinkominfo, tetapi memerlukan kolaborasi seluruh perangkat daerah.
“Pengelolaan insiden ini tanggung jawab bersama. Perlu sinergi lintas pihak untuk memperkuat perlindungan dan respons terhadap ancaman siber,” ujarnya.


Menurut Umar, kegiatan monitoring dan evaluasi seperti ini penting untuk menilai kinerja TTIS, mengidentifikasi tantangan, serta merumuskan perbaikan berkelanjutan agar respons terhadap insiden bisa lebih cepat dan terkoordinasi.


“Harapannya akan terbangun komitmen bersama dan tumbuh budaya sadar keamanan informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Demak,” pungkasnya.