.jpg)
Advertisement
 |
| Posko Siaga Covid-19 di Desa Sambonganyar, Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora |
"Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya menertibkan larangan mudik lebaran yang telah diputuskan oleh Presiden RI Joko Widodo."
Peningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus yang saat ini telah menjadi pandemi di seluruh daerah di Indonesia. Yakni dengan mendirikan Posko Siaga Covid-19 di masing-masing lingkungan, diharapkan mampu mencegah masuknya virus.
Menurut Suyadi salah satu warga sekitar, meningkatkan pengawasan sekaligus dalam rangka memperketat keluar masuknya pendatang dari luar kota.Karena warga pasti tahu betul kondisi lingkungannya, bagaimana tetangganya dan bagaimana mereka bersosialisasi.
Suyadi juga meminta dengan tegas kepada warga untuk selalu melaporkan situasi dan kondisi yang terjadi di lingkungan. Mulai dari pendataan tamu yang datang hingga penerapan protokol kesehatan dengan mewajibkan mengenakan masker dan cuci tangan pakai sabun. Karena mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun serta mengenakan masker setiap keluar rumah, dapat memutus mata rantai penyebaran virus.
“Dan kami memohon kerjasamanya kepada semua warga yang saat ini sedang merantau, tolong jangan pulang kampung terlebih dahulu. Mari taati aturan yang ditetapkan pemerintah demi keselamatan bersama, untuk tidak mudik terlebih dahulu. Jika, anda tetap memaksa mudik, maka kami dengan tegas akan mengarantina di ruang isolasi yang telah kami sediakan selama 14 hari, dengan pengawasan ketat dari petugas,” tegasnya
Diketahui mereka baru pulang merantau kerja dari Kalimantan dan sebelum sampai rumah mereka harus melewati aturan terlebih dahulu, yaitu kendaraan beserta penumpang harus disemprot dengan desinfektan dan mereka harus diukur suhu tubuh yang dibantu oleh bidan Desa setempat.
Kemudian mereka didata dan diberi arahan oleh relawan sesuai anjuran dan protokol dari Pemerintah dan Kementrian kesehatan untuk melaksanakan isolasi mandiri, dengan berdiam diri dirumah selama 14 hari.
Posko ini dijaga oleh Relawan yang berasal dari unsur warga setempat seperti Pemerintah Desa, BPD, RT, PKK, Karang Taruna dan juga Linmas dan dibantu oleh Babinsa dan Babinkamtibmas.Relawan ini dibentuk dengan sukarela masing-masing orang.
Sebelumnya relawan-relawan tersebut sudah diberi arahan oleh Pemerintah Desa, Petugas dari Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibmas mengenai Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Virus Covid 19 di tingkat Desa.Agar mereka nantinya dapat bertugas sabagai relawan sesuai dengan tugas dan fungsinya di Posko tersebut karena mereka bukan tenaga medis profesional Covid 19.(Er Angga)
