Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


 





 


Selasa, 01 Juni 2021, 6:44:00 PM WIB
Last Updated 2021-06-01T11:44:47Z
BERITA PERISTIWANEWS

Pemda Taliabu Dinilai Tak Proaktif Terhadap Korban KM Karya Indah Terbakar, Ini Kata Formapas Jabodetabek

Advertisement


BOBONG,MATALENSANEWS.com- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Taliabu (PulTab) dinilai tidak proaktif terhadap korban Kapal Motor (KM) Karya Indah yang terbakar di perairan Lifmatola pada Sabtu, (29/5/2021) kemarin.


Pasalnya, korban KM Karya Indah yang terbakar kemarin ada 25 korban  yang tercatat sebagai orang Kabupaten Pulau taliabu, dan sampai hari ini seluruh stechoulder kabupaten pulau taliabu termaksud bupati dan wakil bupati, juga DPRD Kabupaten pulau taliabu tidak ada yang datang menjenguk korban, baik di lokasi kejadian, maupun di tempat evakuasi.


Hal ini mendapat tanggapan serius dari salah satu pengurus Forum Mahasiswa Pasca Sarjana Maluku Utara (Formapas Malut) Jabodetabek, Ariani La Abu, menurut dia pemerintah kabupaten pulau taliabu harus lebih aktif lagi, sebab para korban bukan hanya dari kabupaten Sula, namun ada juga dari kabupaten Pulau taliabu "Terlepas dari itu ini adalah musibah masyarakat kabupaten pulau taliabu yang sudah sepatut pemerintah harus bersimpati."Ungkapnya melalui pesan WhatsApp 01/06/2021


Arin yang juga mahasiswa magister ilmu manajemen universitas nasional jakarta ini menambah Pemda Pultab mempunyai tanggung jawab penuh, terutama memberikan educad dan sentuhan secara langsung tanpa terkecuali.

seluruh Stakeholder kabupaten pulau taliabu harus lebih jeli, kemudian bergerak sesuai dengan sasaran, sehingga masyarakat yang menjadi korban kebakaran kapal tidak terlalu merasa khawatir dan trauma yang berlebihan.


“Saya berharap seluruh stakeholder kabupaten, termaksud bupati dan wakil bupati, juga DPRD agar segera melakukan penanganan, terutama pelayanan kesehatan, juga proses pemulihan secara psikologis. Selain daripada kondisi fisik yang terganggu, secara psikis pun terganggu akibat rasa trauma, makanya perlu adanya pemulihan secara psikologis juga,” pintanya.


( Tiem/ Redaksi)