Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

 


Minggu, 03 Desember 2023, 1:46:00 PM WIB
Last Updated 2023-12-03T06:46:03Z
BERITA PERISTIWANEWS

Banjir Terjadi di Kota Semarang Akibat Kerusakan Pompa, Menteri Basuki Turun Tangan

Advertisement


Semarang|MATALENSANEWS.com-Musim penghujan di Kota Semarang dan sekitarnya telah menyebabkan sebagian wilayah terendam banjir. Pada Senin (27/11), banjir melanda beberapa titik di Kota Semarang, termasuk wilayah Kaligawe yang merupakan jalur lalu lintas utama. BPBD Kota Semarang mencatat bahwa ada 7 titik yang terendam banjir, terutama di Kecamatan Genuk, dengan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 70 centimeter.


Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita), menyoroti kerusakan pada rumah pompa sebagai salah satu penyebab banjir tersebut. Ia menyebut bahwa rumah pompa, khususnya Kali Tenggang, hanya beroperasi sebagian karena beberapa pompa rusak. Upaya telah dilakukan dengan mendatangkan mobil-mobil pompa untuk menyedot air yang tergenang di sekitar Jalan Kaligawe.


Melihat kondisi tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, turun langsung ke Semarang pada Jumat (1/12) untuk mengecek penanganan banjir. Basuki mengungkapkan bahwa banjir disebabkan oleh kerusakan pompa. Pihaknya telah memerintahkan perbaikan pompa yang rusak agar kejadian serupa tidak terulang.


Basuki mengklaim bahwa pabrik setempat akan memperbaiki pompa-pompa tersebut dan perkiraan selesai perbaikan adalah pada tanggal 5 Desember. Dia juga mengungkapkan bahwa mayoritas daerah di Pantura bergantung pada sistem pompa untuk mencegah banjir, karena adanya penurunan muka tanah yang signifikan.


Menurutnya, situasi serupa terjadi di banyak daerah lainnya, termasuk Jakarta, yang juga mengandalkan sistem pompa saat musim hujan. Basuki menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi masalah yang mungkin timbul ketika musim hujan tiba.


Menteri Basuki menyebutkan bahwa situasi ini menjadi tantangan yang perlu diantisipasi di masa mendatang untuk mencegah banjir yang lebih parah akibat kerusakan infrastruktur penanganan air.(Djoko S)