Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Selasa, 27 Mei 2025, 3:00:00 PM WIB
Last Updated 2025-05-27T08:00:16Z
BERITA UMUMNEWS

21 Pengurus Baru LKS-BMh Dilantik, Gaungkan Semangat Inklusivitas dan Transformasi Sosial

Advertisement


DEMAK|
MATALENSANEWS.com – Antusiasme peserta memenuhi Aula Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu (24/5/2025), dalam acara pelantikan dan pengukuhan pengurus baru LKS-BMh (Lembaga Kesejahteraan Sosial Berbasis Mahasiswa). Acara ini tidak sekadar menjadi seremoni struktural, melainkan momentum reflektif yang menguatkan komitmen kolektif untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.


Sebanyak 21 orang pengurus LKS-BMh resmi dilantik oleh Wakil Wali Kota Semarang periode 2025–2030, Ir. H. Iswar Aminuddin, M.T., yang juga bertindak sebagai pembina organisasi. Hadir pula Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah dr. Messy Widiastuti, serta tokoh pembina sosial dan akademisi Dr. H. Agus Riyanto, S.IP., M.Si., dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas). Acara ini turut dihadiri delegasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan aktivis sosial.


Dalam sambutannya, Iswar Aminuddin menekankan pentingnya peran strategis organisasi sosial mahasiswa seperti LKS-BMh dalam merespons tantangan sosial yang terus berkembang.


“LKS-BMh harus menjadi garda depan dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Kepemimpinan sosial harus berkelanjutan dan menjadi warisan nilai, terutama di tengah krisis solidaritas sosial yang kita hadapi saat ini,” ujarnya.

 

Pernyataan itu diperkuat oleh dr. Messy Widiastuti, yang menyoroti urgensi tumbuhnya empati sosial sebagai antitesis dari meningkatnya individualisme.


“Kita menyaksikan masyarakat yang makin terfragmentasi. Di tengah kemajuan teknologi dan ekonomi, nilai simpati dan empati justru kian langka. LKS-BMh harus hadir sebagai ruang pemulihan nilai-nilai sosial,” tegasnya.

 

Pelantikan dilakukan dalam suasana yang sakral, menggarisbawahi bahwa kerja sosial bukan sekadar program kerja, melainkan aksi nyata tanpa pamrih dari para penggeraknya.


Suasana semakin meriah ketika kelompok difabel dari Yayasan Rumah Belajar Adhikari Sinar Mandiri dan Kinasih membawakan lagu Indonesia Pusaka dan tarian tradisional Jaranan. Penampilan ini menjadi simbol nyata inklusivitas yang diusung LKS-BMh, yakni menjadikan seluruh elemen masyarakat—termasuk penyandang disabilitas—sebagai bagian dari gerakan sosial.


Sebagai bentuk apresiasi, Dr. Agus Riyanto bersama Endah Dwi Setiorini, SH., MH., selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Kota Semarang, menyerahkan piagam penghargaan kepada Yayasan Rumah Belajar Difabel atas kontribusi mereka dalam penguatan kapasitas komunitas difabel.


Acara ditutup dengan aktivitas simbolik mewarnai kain kanvas secara kolektif—sebuah inisiatif “batik sosial” sebagai representasi kebersamaan dan keberagaman. Aktivitas ini juga akan menjadi awal dari program ekonomi kreatif berbasis komunitas yang tengah dirancang oleh LKS-BMh.


Momentum pelantikan ini tidak hanya menjadi titik pergantian struktur kepengurusan, tetapi juga awal dari transformasi sosial yang berakar pada empati, solidaritas, dan partisipasi aktif masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kepemimpinan kolektif, LKS-BMh diharapkan menjadi motor penggerak perubahan sosial di Kota Semarang dan sekitarnya.(Red/Arisyanto)