Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Sabtu, 17 Mei 2025, 6:29:00 PM WIB
Last Updated 2025-05-17T11:29:54Z
BERITA POLISINEWS

Operasi Aman Candi 2025 Ungkap 26 Kasus Premanisme di Jateng, Pelaku Pemerasan hingga Kekerasan Ditangkap

Advertisement


Laporan : Djoko S


Semarang|MATALENSANEWS.com Kepolisian Daerah Jawa Tengah melalui Satgas Gakkum Operasi Aman Candi 2025 kembali menggencarkan penindakan terhadap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Pada Jumat (16/5/2025), sebanyak 26 kasus berhasil diungkap secara serentak di wilayah Jawa Tengah.


Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio selaku Kepala Operasi Daerah (Kaopsda) Aman Candi 2025, menyatakan bahwa operasi ini merupakan komitmen Polri dalam menciptakan iklim investasi yang aman dan menjaga stabilitas keamanan di masyarakat.


“Premanisme dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi. Melalui Operasi Aman Candi 2025, kami bergerak cepat menindak tegas pelaku yang meresahkan masyarakat,” tegasnya saat memberikan keterangan pada Sabtu (17/5/2025).


Dwi Subagio merinci, dalam sehari penuh pada Jumat (16/5), Satgas Gakkum dari 20 Polres jajaran di Jawa Tengah berhasil mengungkap 26 kasus premanisme. Kasus-kasus tersebut meliputi pemerasan, pungutan liar (pungli), tawuran, hingga penganiayaan.


Salah satu kasus menonjol terjadi di Kabupaten Pati, di mana pelaku pemerasan terhadap pekerja pabrik dan manajemen perusahaan ditangkap usai menerima uang secara paksa dari korban. Pelaku diketahui telah beberapa kali menekan sejumlah pihak termasuk vendor perusahaan dengan nilai kerugian mencapai jutaan rupiah.


Di Pati juga terjadi tawuran antar pemuda dari Desa Wotan dan Desa Baturejo di wilayah Sukolilo. Aksi brutal tersebut melibatkan senjata tajam dan sempat viral di media sosial karena menimbulkan keresahan publik.


Sementara di Boyolali, seorang pelaku pungli diamankan karena mengenakan atribut Dinas Perhubungan palsu dan meminta uang dari sopir dan pengusaha terminal. Pelaku parkir liar juga diamankan usai melakukan pemaksaan kepada pengunjung minimarket.


“Penindakan terhadap tukang parkir liar juga dilakukan di Grobogan, di mana dua orang diamankan karena memungut uang tanpa karcis resmi di pasar tradisional,” tambah Dwi.


Di Cilacap, aparat menangkap pelaku yang menodongkan benda menyerupai senjata api saat terlibat keributan dengan warga. Pelaku bahkan sempat melepaskan tembakan ke tanah dan mengarahkan ke kepala korban sebelum berhasil diamankan.


Kasus kekerasan juga terjadi di Surakarta. Seorang preman bernama Suprihatin alias Atin ditangkap karena membawa senjata tajam dan menganiaya korban secara terbuka di kawasan Karangasem.


Selain itu, tindakan kriminal seperti pengeroyokan, intimidasi, dan penganiayaan juga berhasil diungkap di wilayah Rembang, Banjarnegara, Purbalingga, Sragen, dan beberapa daerah lainnya.


“Premanisme adalah ancaman nyata bagi ketertiban masyarakat dan kestabilan ekonomi daerah. Karena itu, kami tindak tegas tanpa pandang bulu. Pemberantasan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan demi menjaga Jateng tetap aman dan kondusif,” ujar Kombes Dwi.


Menanggapi hasil operasi tersebut, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengapresiasi dedikasi personel di lapangan dan peran serta masyarakat.


“Keberhasilan ini juga berkat partisipasi masyarakat yang tidak takut melapor. Kami harap masyarakat terus waspada dan segera menghubungi kepolisian bila menemukan aksi premanisme,” pungkasnya.