Deoxa Indonesian Channels

lisensi

Advertisement MGID

Jumat, 24 Oktober 2025, 2:34:00 PM WIB
Last Updated 2025-10-24T07:34:39Z
BERITA PERISTIWANEWS

Dikerjakan CV Aji Karya Mukti, Proyek Disorot DPUTR Pati Pastikan Perbaikan dan Sebut Kerusakan karena Hujan Deras

Advertisement


Laporan : Farid


PATI|MatalensaNews.com-Jembatan di ruas jalan Sokopuluhan–Mencon, Dukuh Kudur, Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp1,89 miliar, jebol sebelum diresmikan. Peristiwa pada Kamis malam (23/10/2025) itu sontak menggegerkan warga setempat dan memicu dugaan kuat adanya pekerjaan proyek yang asal jadi.


Proyek tersebut diketahui dikerjakan oleh CV Aji Karya Mukti dengan nilai kontrak miliaran rupiah. Jebolnya jembatan pada sisi tanggul menyebabkan oprit jalan amblas dan akses warga kembali terganggu.


Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kabupaten Pati, Hasto Utomo, membenarkan bahwa proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan, sehingga kerusakan menjadi tanggung jawab penuh kontraktor.


“Rekanannya mas Ahmad Wedarijaksa, CV Aji Karya Mukti. Pekerjaan masih masa pemeliharaan dan akan diperbaiki besok. Talud penahannya yang rusak karena desakan aliran air hujan,” kata Hasto saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Jumat (24/10/2025).


Hasto menambahkan, pihaknya bersama tim DPUTR telah dijadwalkan turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan fisik jembatan.


“Nanti rencana saya dan tim ke lapangan untuk mengecek,” ujarnya.


Meski jembatan jebol, Hasto mengklaim struktur utama jembatan masih aman. Ia menilai kerusakan dipicu hujan deras berdurasi panjang hingga menggerus sayap tanggul.


“Analisa sementara konstruksi jembatan aman. Cuma sayapan tanggulnya yang tergerus air cukup besar sehingga tanggul jebol dan oprit ikut amblas. Perlu dibuat drainase yang optimal,” jelasnya.


Sementara itu, dari pantauan lapangan awak media, ditemukan sejumlah kejanggalan dalam pengerjaan proyek. Para pekerja terlihat tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm proyek, serta munculnya dua papan proyek dengan nilai anggaran berbeda, yaitu Rp165.935.000 dan Rp1.189.913.760, sehingga menimbulkan tanda tanya di masyarakat.


Hingga berita ini diturunkan, warga menunggu langkah tegas pemerintah daerah untuk memastikan kualitas pembangunan, mengingat proyek tersebut menggunakan uang negara dalam jumlah besar.